Kamis, 16 Juni 2011

WHATEVER "WHATS UP"

hela nafasss..
aku tak yakin pasti aku kan memulainya...

well , kalo ga cuma gara2 guru sejarah ku yg gahol gilag ,, nyuruh anak muridnya ngumpulin tugas lewat blog,, gag bkal deh ak 'mbangun' tempat buat ngomong sendiri kaya beginian ...

aku tipe orang yg ga demen ngumbar cerita (curhat, curcol, dan cur cur yg laennya) ..
tapi kalo ada masalah , aku selalu jadi org yg ingin diperhatikan sama siiapaaa aja .. rempong ye ... =D

itu sebab ak mkir nulis blog ga ada manfatnya ...
seperti yg telah dsbutkan ,
the reason number one). krna ak ga trlalu suka, ato mungkin gag terbiasa, ngumbar cerita .. ( "-_-)

and the second). karna lewat blog mustahil aku bkal dapet perhatian . . (-_-).. sekalipun aku nulis blog tiap hari n tiap kisah nih ye , aku tetep pesimis deh ada org yg peduli ato sekedar interested ma tulisanku . . =(


tp apa salahnya berubah pikiran??
so i thinking for start writing.. =D

and when i say "WHATS UP BLOGGEEERR" for the first time... may u will saayy...
"ah WHATEVER!!"


( "-_-)
huhu

Kamis, 29 Juli 2010

Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Orde Baru berlangsung dari tahun 1968 hingga 1998. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meski hal ini dibarengi praktek korupsi yang merajalela di negara ini. Selain itu, kesenjangan antara rakyat yang kaya dan miskin juga semakin melebar.
Akhirnya pada tanggal 11 Maret 1966 Presiden mengeluarkan Surat Perintah yang berisi tentang pemulihan keamanan dan jaminan keamanan bagi presiden Soekarno. Dengan berkuasanya Soeharto memegang tampuk pemerintahan dimulailah babak baru yaitu Orde Baru

Awal Orde Baru


10 Januari 1967
Presiden Soekarno menyampaikan pelengkap Nawaksara untuk melengkapi laporan pertanggung-jawabannya mengenai terjadinya Peristiwa G-30-S/PKI kepada Pimpinan MPRS.
Dalam pelengkap itu menyatakan bahwa mengapa hanya Presiden Soekarno yang bertanggung jawab atas masalah tersebut, Namun pelengkap itu tidak dapat diterima oleh MPRS.

9 Februari 1967
DPRGR menolak Nawaksara, malah berpendapat bahwa kepemimpinan Soekarno membahayakan keselamatan Bangsa dan kemungkinan terlibat dalam Peristiwa G-30-S/PKI


20 Februari 1967
Penyerahan kepada Pengemban Ketetapan MPRS no.IX/MPRS/1966, sebagai tindak lanjut hal itu. MPRS mengeluarkan ketetapan no. XXXIII/ MPRS/1967 tertanggal 12 Maret 1967 yang secara resmi mencabut seluruh kekuasaan pemerintahan dari Presiden Soekarno.

27 Maret 1967
MPRS mengangkat Letnan Jenderal Soeharto sebagai Presiden RI berdasarkan Ketetapan MPRS No.XLIV/MPRS/1968, smapai presiden baru hasil pemilihan umum ditetapkan.

Sejak saat itu mulailah ERA ORDE BARU.

LATAR BELAKANG LAHIRNYA ORDE BARU
Orde baru lahir sebagai upaya untuk :
- Mengoreksi total penyimpangan yang dilakukan pada masa Orde Lama.
- Penataan kembali seluruh aspek kehidupan rakyat, bangsa, dan negara Indonesia.
- Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
- Menyusun kembali kekuatan bangsa untuk menumbuhkan stabilitas nasional guna mempercepat proses pembangunan bangsa.

Latar belakang lahirnya Orde Baru :
1. Terjadinya peristiwa Gerakan 30 September 1965.
2. Keadaan politik dan keamanan negara menjadi kacau karena peristiwa Gerakan 30 September 1965 ditambah adanya konflik di angkatan darat yang sudah berlangsung lama.
3. Keadaan perekonomian semakin memburuk dimana inflasi mencapai 600% sedangkan upaya pemerintah melakukan devaluasi rupiah dan kenaikan harga bahan bakar menyebabkan timbulnya keresahan masyarakat.
4. Reaksi keras dan meluas dari masyarakat yang mengutuk peristiwa pembunuhan besar-besaran yang dilakukan oleh PKI. Rakyat melakukan demonstrasi menuntut agar PKI berserta Organisasi Masanya dibubarkan serta tokoh-tokohnya diadili.
5. Kesatuan aksi (KAMI,KAPI,KAPPI,KASI,dsb) yang ada di masyarakat bergabung membentuk Kesatuan Aksi berupa “Front Pancasila” yang selanjutnya lebih dikenal dengan “Angkatan 66” untuk menghacurkan tokoh yang terlibat dalam Gerakan 30 September 1965.
6. Kesatuan Aksi “Front Pancasila” pada 10 Januari 1966 di depan gedung DPR-GR mengajukan tuntutan”TRITURA”(Tri Tuntutan Rakyat) yang berisi :
1) Pembubaran PKI berserta Organisasi Massanya
2) Pembersihan Kabinet Dwikora
3) Penurunan Harga-harga barang.

7. Upaya reshuffle kabinet Dwikora pada 21 Februari 1966 dan Pembentukan Kabinet Seratus Menteri tidak juga memuaskan rakyat sebab rakyat menganggap di kabinet tersebut duduk tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965.
8. Wibawa dan kekuasaan presiden Sukarno semakin menurun setelah upaya untuk mengadili tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 tidak berhasil dilakukan meskipun telah dibentuk Mahkamah Militer Luar Biasa(Mahmilub).
9. Sidang Paripurna kabinet dalam rangka mencari solusi dari masalah yang sedang bergejolak tak juga berhasil. Maka Presiden mengeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret 1966 (SUPERSEMAR) yang ditujukan bagi Letjen Suharto guna mengambil langkah yang dianggap perlu untuk mengatasi keadaan negara yang semakin kacau dan sulit dikendalikan.


Upaya menuju pemerintahan Orde Baru :

*Setelah dikelurkan Supersemar maka mulailah dilakukan penataan pada kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Penataan dilakukan di dalam lingkungan lembaga tertinggi negara dan pemerintahan.

*Dikeluarkannya Supersemar berdampak semakin besarnya kepercayaan rakyat kepada pemerintah karena Suharto berhasil memulihkan keamanan dan membubarkan PKI.

*Munculnya konflik dualisme kepemimpinan nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan karena saat itu Soekarno masih berkuasa sebagai presiden sementara Soeharto menjadi pelaksana pemerintahan.

*Konflik Dualisme inilah yang membawa Suharto mencapai puncak kekuasaannya karena akhirnya Sukarno mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaan pemerintahan kepada Suharto.

*Pada tanggal 23 Februari 1967, MPRS menyelenggarakan sidang istimewa untuk mengukuhkan pengunduran diri Presiden Sukarno dan mengangkat Suharto sebagai pejabat Presiden RI. Dengan Tap MPRS No. XXXIII/1967 MPRS mencabut kekuasaan pemerintahan negara dan menarik kembali mandat MPRS dari Presiden Sukarno .

*12 Maret 1967 Jendral Suharto dilantik sebagai Pejabat Presiden Republik Indonesia. Peristiwa ini menandai berakhirnya kekuasaan Orde Lama dan dimulainya kekuasaan Orde Baru.

*Pada Sidang Umum bulan Maret 1968 MPRS mengangkat Jendral Suharto sebagai Presiden Republik Indonesia.


Kekurangan Sistem Pemerintahan Orde Baru


• Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme
• Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat
• Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan pembangunan, terutama di Aceh dan Papua
• Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya
• Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan si miskin)
• Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan
• Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan majalah yang dibreidel
• Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain dengan program "Penembakan Misterius" (petrus)
Tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke pemerintah/presiden selanjutnya)

Kelebihan Sistem Pemerintahan Orde Baru

• Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$ 70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$ 1.000
• Sukses transmigrasi
• Sukses KB
• Sukses memerangi buta huruf
• Sukses swasembada pangan
• Pengangguran minimum
• Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)
• Sukses Gerakan Wajib Belajar
• Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh
• Sukses keamanan dalam negeri
• Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia
• Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri

Kamis, 15 Juli 2010

. just wanna says : . it's good to be important ., but more IMPORTANT to be GOOD.!